Selasa, 24 November 2015

Alfonso de Albuquerque Yang Agung

Alfonso lahir pada 1453 di Alhandra dekat Lisbon dan mati pada 15 Desember 1515 di lautan dekat Goa, India. Dia adalah seorang tentata Potugis, penakluk Goa (1510) di India, dan Malaka (1511) di dekat Malaysia. Tujuan dari penjelajahannya adalah untuk menguasai jalur perdagangan laut yang melalui daerah Timur dan membangun benteng - benteng pertahanan untuk memperluas daerah kekuasaan Portugis di dunia Timur.

Alfonso adalah anak kedua dari Senor Vila Verde. Kakek buyut dan kakeknya (dari pihak ayah) adalah sekretaris rahasia dari Raja John I dan Raja Edward (Duarte), Kakek (dari pihak ibu) adalah seorang panglima Portugis. Alfonso melayani selama 10 tahun di Africa Utara, dimana dia memperoleh pengalaman militer dalam perang salib melawan Kerajaan Muslm. Dia ikut ambil bagian saat Alfonso V mengalahkan Arzila dan Tangier pada 1471. Raja John II (memerintah tahun 1481 - 1495) menunjuk Alfonso sebagai pemimpin pasukan berkuda. Pada tahun 1489, dia melayani di Africa Utara untuk mempertahankan Graciosa. Di bawah pemerintahan Raja Manuel I, Alfonso tidak terlalu terlibat dalam kepemimpinan tentara tapi dia tetap terlibat melayani di Moroko.

Meskipun Alfonso mulai terkenal di bawah pemerintahan Raja John II dan mendapatkan pengalaman di Africa, tetapi reputasinya lebih terkenal karena penjelajahannya di Timur. Ketika Vasco Da Gama pulang ke Portugis pada tahun 1499 setelah menjadi orang pertama yang melewati Tanjung Harapan, Raja Manuel segera memerintahkan Pedro Alvares Cabral untuk membuka hubungan dan perdagangan dengan raja - raja India. Namun, para pedagang Arab yang saat itu memonopoli perdagangan rempah - rempah membuat Kerajaan Hindu di Kalkuta menentang bangsa Portugis. Meskipun demikian ada juga Raja India (Cochin) di daerah pantai Barat daya India yang mau menyambut orang - orang Portugis. Pada tahun 1503, Alfonso tiba dengan sepupunya Fransisco untuk melindungi Raja di Cochin, di sana dia membangun benteng Portugis pertama di Asia dan dijaga sekelompok tentara Portugis.. Setelah mendirikan pos dagang di Quilon, dia kembali ke LIsbon pada bulan Juli 1504 dan ikut ambil bagian untuk menyusun kebijakan perdagangan. Pada tahun 1505, Raja Manuel menunjukk Dom Fransisco de Almeida sebagai Gubernur pertama di India. Tujuan Almeida adalah mengembangkan perdagangan dan membantu sekutu - sekutu Portugis. Alfonso menggunakan kapal Tristao da Cunha untuk menjelajahi pantai timur Africa pada bulan April 1506 dan membangun sebuah benteng di pulau Socotra untuk memblokir ujung dari LAut Merah dan memotong jalur perdagangan bangsa Arab dengan India. Lalu pada bulan Agustus 1507, Alfonso menaklukkan Hormuz, sebuah pulau di kanal antara Teluk Persia dan Teluk Oman, untuk membuka perdagangan Persia dengan Eropa. Dia tidak berhasil membangun benteng di Hormuz karena terjadi perselisihan dengan beberapa kapten kapalnya yang berangkat ke India. Namun, Alfonso tetap berangkat untuk menjelajahi pantai - pantai di Persia dan Arab hanya dengan dua kapal.

Raja Manuel menunjuk Alfonso untuk menggantikan Almeida sebagai Gubernur India. Ketika Alfonso tiba di India pada bulan Desember 1508, Almeida telah berhasil mengalahkan Kalkuta tetapi angkatan laut Mesir telah mengalahkannya dan membunuh anaknya. Karena dia ingin membalas dendam atas kematian anaknya maka dia menuntut untuk terus memimpin dan agar tidak ikut campur maka Alfonso pun dipenjarakannya. Pada bulan Februari 1509, Almeida mengalahkan raja - raja Muslim di Diuin dan pada bulan November, dengan kedatangan sebuah armada dari Portugis, maka dia akhirnya melepaskan Alfonso dan menyerahkan jabatannya sebagai Gubernur kepada Alfonso.

Rencana Alfonso adalah untuk menguasai rute utama perdagangan laut di Timur dan mendirikan benteng - benteng untuk menandai daerah kekuasaan Portugis. Usahanya untuk menguasai Cochin pada bulan Januari 1510 tidak berhasil. Di bulan Februari, Alfonso menyadari bahwa akan lebih baik bila dia menguasai kerajaan - kerajaan muslim di India. Oleh sebab itu dia menyerang Goa dengan 23 kapal dengan dibantu oleh Timoja, seorang bajak laut yang sangat kuat. Dia berhasil menguasainya pada bulan Maret 1510 tapi berhasil diusir oleh pasukan kerajaan muslim pada bulan Mei, dan akhirnya benar - benar berhasil menguasai Goa pada bulan November.

Setelah kemenangannya melawan kerajaan - kerajaan muslim, kerajaan - kerajaan Hindu menerima kehadiran orang - orang Portugis di India. Alfonso berencana menjadikan Goa sebagai pangkalan untuk melawan kerajaan - kerajaan muslim, mengalihkan perdagangan rempah - rempah ke Goa, dan menjadi tempat untuk penyediaan kuda - kuda Persia untuk raja - raja Hindu. Dengan menikahkan tentara - tentaranya dengan janda - janda korban peperangan di sana, dia membangun populasi bar di Goa sehingga persediaannya dilindungi oleh komunitas penduduk di bawah kekuasaan khusus. Setelah membentuk pemerintahan khusus di Goa, Alfonso melanjutkan perjalanan untuk menaklukkan Malaka, daerah yang sangat penting dalam jalur perdagangan rempah - rempah di Timur. Dia berhasil menguasai pelabuhan di Malaka pada bulan Juli 1511, menempatkan tentara - tentara penjaga di sana dan mengirim kapal - kapal untuk mencari rempah - rempah.

Sementara itu Goa sekali lagi diserang secara besar - besaran. Pada bulan Januari 1512, dia berhasil merebut Goa kembali. Setelah menguasai pergerakan barang - barang dagangan dengan sistem perijinan, Alfonso menjelajahi Laut Merah dengan membawa pasukan Portugis dan pasukan India. Karena Socotra tidak cocok untuk dijadikan pusat pertahanan, dia berusaha menguasai Aden tapi gagal. Kemudian dia menjelajahi pantai Arab dan Abisinia. Setelah dia kembali ke India, dia berhasil menaklukkan Kalkuta, daerah yang sangat menentang kedatangan bangsa Portugis. 

Pada tahun 1515, dia meninggalkan Goa dengan 26 kapal ke Hormuz dan berhasil menguasai sebagian dari pulau itu. Namun, dia jatuh sakit dan harus kembali ke Goa pada bulan September. Namun, dalam perjalanan, dia mendapati bahwa Goa telah dikuasai oleh Lope Soares, musuh pribadinya. Alfonso meninggal di kapal bahkan sebelum dia sampai ke tempat tujuannya.

Semua rencana Alfonso dipengaruhi oleh semangat perang salib dari Raja John II dan yang lainnya. Dia tidak pernah membiarkan tujuannya teralihkan oleh pencapaiannya di dunia perdagangan. Rencana terbesarnya dan juga merupakan pencapaiannya yang utama sebenarnya adalah ketika dia berhasil membuat bangsa Persia melawan Turki dan menghancurkan Mesir dengan mengalihkan aliran sungai Nil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar